”Malam ini laporan kutinggalkan, hanya untuk menonton pertandinga. Orang bilang kami kesurupan, demi Fahutan apapun kulakukan. Fahutan, Rimbawan, ooo.... Fahutan, Rimbawan, ooo.. MNH, THH, KSH, Silvikultur, Senior, Alumni. Oo.. Aaa.. Oo.. Aaa.. Oo..Oo..Ooooo..”
Bogor (26/5)—Sepenggal lirik yel tersebut adalah salah satu contoh yel-yel yang biasanya dibawakan suporter Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB di arena pertandingan untuk mendukug timnya. Musim Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) dan IPB Art Contest (IAC) memang menjadi event yang ditunggu-tunggu oleh semua fakultas di IPB, hal ini karena melalui OMI dan IAC kreatifitas masing-masing fakultas serasa diperlombakan. Masing-masing fakultas bahkan telah memiliki nama suporternya sendiri, seperti Poseidon nama supporter dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Ahoy Mania dari Fakultas Peternakan, Rimba Cadas dari Fakultas Kehutanan (Fahutan), Batalyon Merah dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Oranger dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Garda Tosca dari Fakultas Ekologi Manusia, dan Spartan dari Diploma IPB. OMI dan IAC seperti magnet yang menarik mahasiswa IPB. Mahasiswa yang biasanya berkutat dengan buku, jurnal, slide, laboratorium, dan praktikum seakan ‘kesurupan’ dalam mendukung fakultasnya. Mereka biasanya berdandan sesuai dengan tema yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Seperti para rimbawan yang punya tema dan dress code unik dalam mendukung timnya. Jargon Fahutan, ‘ASIK’ (Agamis, Sportif, Intelektual, Kreatif) kerap dijadikan sebagai tema wajib supoter Fahutan. Seperti berdandan kiai, muslimah, hijaber, dan dai dalam tema agamis, dress code Jaket Rimbawan (jakrim), dress code baju putih+payung, dandanan ‘kutu buku’ dalam tema intelektual, dan tak ketinggalan pula tema Halloween. Bagus Rama, yang akrap disapa BR sebagai ketua Rimba Cadas mengatakan, “OMI tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya (lebih ramai), karena seluruh fakultas sudah punya suporter untuk mendukung fakultasnya. Selain itu, adanya kriteria best supporter, seperti mengikuti jalan sehat, lomba sepeda hias, video, maskot, dan support dalam pertandingan semakin menyemarakkan OMI tahun ini.”
“Suporter Fahutan atau Rimba Cadas, tetap dengan warnaya, bukan mencari best supporter tapi bagaimana kita mempererat korsa untuk selalu setia dukung Fahutan.” tegasnya dalam kesempatan. Saat ditanya mengenai tips kompak para Rimbawan, sambil tertawa dia menjawab,”Kita angkat dari persamaan. Kita sama-sama anak Fahutan. Sudah tentunya dalam hati nurani kita dukung Fahutan. Soal inpirasi, tentunya dari Tuhan YME. Bersyukur kita punya kelebihan kreativitas, jadi dapat diekspresikan di OMI.”
Beda lagi dengan Batalyon Merah (Bamer), suporter dari Fateta, yang selalu identik dengan warna merah sebagai dress codenya, serta yel-yel “we love Fateta, we do...”. ‘Batalyon’ merupakan akronim dari barisan anak teknik dan teknologi yang menopang pertanian, sedangkan ‘Merah’ dari kata muda dan bergairah. Selain itu, Febri Aditya P atau yang akrab disapa Pepi, mahasiswa TMB 47 menjelaskan, “Akronim Bamer dipilih supaya anak-anak Fateta punya mental seperti pasukan yang kuat dan pantang menyerah. Terus tetap berdiri tegak walaupun apapun yang terjadi.” katanya sambil tertawa. Bamer berdiri tanggal 30 Maret 2012.
Dengan jargon ‘SOLID’ yang kerap dikumandangkan, memang ampuh membuat batalyon merah merebut best supporter tahun 2012 dan 2013. “Kejadian menarik tahun lalu yang tak terlupan, saat Bamer diumumkan jadi suporter terbaik.” kata Jenderal Bamer tersebut.
Siapa yang tak tahu Poseidon? Dewa dalam mitologi Yunani, sang penguasa lautan. Tokoh ini dipilih oleh teman-teman dari FPIK sebagai nama suporternya. Komandan soporter bahkan pernah berdandan mirip dengan Poseidon lengkap dengan trisula sebagai senjatanya.
Mereka mempunya gerakan-gerakan baru yang fresh dan original, seperti goyangan andalan mereka ’goyang gemes’. Dengan dress code biru dipadu goyang gemes, membuat penampilan mereka terlihat kompak. “Sebenarnya nama ’goyang gemes’ bukan berasal dari kami sendiri (suporter FPIK), justru orang-orang luarlah yang memberikan nama itu. Goyang gemes hanya sebuah bagian gerakan dalam nyanyian kami saat mendukung FPIK di OMI 2013. Dengar-dengar, panitia OMI yang mulai menyiarkan nama goyang gemes pertama kali lewat twitter OMI (@OMI_2013).” kata Naufal D Rahmadya, selaku staf PBOS BEM FPIK menjelaskan. “Ide goyang gemes sendiri, datang dari salah satu tim kreatif Poseidon, Bejo (THP 47).” tandasnya.
OMI dan IAC adalah proker dari BEM KM IPB yang rutin digelar setiap tahunnya di IPB. OMI dan IAC kali ini dilaksanakan pada tanggal 4-31 Mei 2013. Apapun warnanya, apapun fakultasnya, salah satu tujuan OMI dan IAC adalah untuk menunjukkan kreativitas dan sportivitas mahasiswa IPB, So.. mari kita tunjukkan sportivitas dan kreativitas kita di OMI dan IAC 2013.
(Arizka Mufida-- Biro Infokom Himakova)
0 comments:
Posting Komentar