Tambora
: Yang Hilang Namun Tetap Dikenang
Jum’at, 26 Juni 2015 kemarin menjadi
hari yang akan selalu dikenang oleh 80 peserta Ekspedisi Studi Konservasi
Lingkungan (SURILI) 2015, tepat pada hari itu tim ekspedisi pun berangkat
menuju tanah Tambora. Namun sebelum sampai ke Tambora, tim terlebih dahulu
transit di Lombok untuk berganti kendaraan dengan menggunakan bus. Di Lombok
tim mampir dulu ke daerah Praya ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I, di
lokasi ini tim mengadakan persentasi awal dengan Kepala BKSDA NTB, persentasi
ini guna memantapkan terkait metode dan teknis lapang yang akan diterapkan. Tim
Ekspedisi SURILI 2015 terbagi menjadi 5
tim, yaitu Pancasila, Doropeti, Kore, Kawinda To’I dan Tim Kajian Sosial
Ekonomi Budaya (sosekbud).
Pukul 02.30 WITA tim pun berangkat
dengan menggunakan 2 bus menyebrangi selat yang memisahkan Pulau Lombok dengan
Pulau Sumbawa dengan menggunakan kapal ferry selama 2 jam, dan melintasi
daratan Sumbawa selama 7 jam dan tim pun sampai di Kantor SKW III yang terletak
di Dompu. Setelah pemeriksaan dan pembagian logistik untuk semua tim, akhirnya
tepat pukul 16.00 WITA semua tim pun berangkat menuju pondok kerja
masing-masing wilayah sesuai dengan nama timnya, kecuali tim sosekbud yang
harus tinggal sehari di kantor SKW III untuk lebih memantapkan terkait
pemilihan desa yang akan dikaji.
Pada tanggal 28 Juni 2015, setiap
tim pun di mobilisasi menuju camp pengamatan di setiap wilayah. Pembagian tim
ini didasarkan pada jalur yang akan dikembangkan menjadi jalur pendakian,
kecuali tim sosekbud yang akan mengitari semua desa yang terletak bersebelahan
dengan kawasan Taman Nasional Gunung Tambora. Pada tanggal 29 Juni 2015 semua
tim melakukan survey di Petak Ukur Permanen (PUP) di semua jalur yang memiliki
luas 1 Ha. Pengambilan data pun di mulai
dari tanggal 30 Juni-9 Juli 2015. Pada tanggal 10 Juli 2015 semua tim pun turun
menuju pondok kerja dan keesokan harinya semua tim pun berangkat menuju kantor SKW III yang terletak di Dompu.
|
Taman
Nasional Gunung Tambora sebagai Taman Nasional baru belum memiliki pembagian
zonasi wilayah. Pengkajian mengenai kawasan ini sangatlah diperlukan. Kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh Tim Ekspedisi SURILI 2015 sangatlah membantu pihak
BKSDA NTB guna menyiapkan taman nasional ini. Hal ini terlihat pada saat
persentasi hasil sementara yang telah dilaksanakan oleh Tim Ekspedisi SURILI
2015 pada tanggal 13 Juli 2015 di Kantor SKW I, Praya, Lombok. Kepala BKSDA NTB
menyatakan bahwa hasil yang didapatkan oleh Tim Ekspedisi SURILI HIMAKOVA
cukuplah memuaskan dengan rentang waktu yang tergolong singkat. Taman Nasional
Gunung Tambora merupakan kawasan konservasi baru di Indonesia, namun sejarah
mengenai kawasan ini telah dimulai dari 200 tahun yang lalu. Tambora memiliki
arti yaitu “yang hilang” atau “negeri yang hilang” namun peristiwa letusannya
selalu dikenang oleh masyarakat sekitar bahkan masyarakat dunia, begitu pun
bagi kami, tim Ekspedisi SURILI 2015 yang akan selalu mengenang tanah ini,
Tanah Tambora.
|
Kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan
(SURILI) 2015 yang telah dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) Fakultas Kehutanan IPB tidak terlepas
dari dukungan instansi di bidang kehutanan maupun di luar bidang kehutanan. Rangkaian
kegiatan SURILI 2015 tidak hanya sampai ekspedisi namun juga sampai seminar
nasional yang akan dilaksanakan pada akhir bulan November 2015. Kami dari
HIMAKOVA mengucapkan terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan
sehingga kegiatan ini berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan.
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus