Senin, 22 April 2013

Pelatihan Kultur Jaringan Kelompok Pemerhati Flora "Rafflesia"



Bogor – Kultur jaringan mempunyai prospek yang besar dalam hal budidaya tanaman. Tak ayal, Kelompok Pemerhati Flora (KPF) “Rafflesia” Himakova IPB mengadakan rangkaian pelatihan kultur jaringan. Pelatihan ini dikhususkan untuk para anggota KPF “Rafflesia”. Rangkaian pertama berupa teori dan praktek kultur jaringan, Ahad (31/3). Sedangkan rangkaian kedua berupa seminar kultur jaringan, Sabtu (13/4). Rangkaian pelatihan bertempat di Ruang Seminar ABT Fahutan IPB.

 

Pelatihan pertama diisi oleh Ibu Ir. Hapsiati sebagai pemilik Esha Flora. Esha Flora adalah sebuah perusahaan skala rumah tangga yang bergerak di bidang kultur jaringan. Beliau mengajarkan prosedur bagaimana mengkultur suatu tanaman. Beliau juga mengenalkan bahan dan alat yang digunakan. Serta beliau menjelaskan bagaimana membuat labotarium kultur jaringan skala rumah tangga.

 

Ternyata mungkultur jaringan tanaman tidaklah sulit dan hanya membutuhkan lima tahap. Tahap pertama adalah pengambilan eksplan. Eksplan bisa didapatkan dari beberapa bagian tubuh tanaman yang masih muda. Kedua adalah proses inisiasi kultur. Yaitu proses pensterilan eksplan agar terbebas dari kontaminan. Setelah dilakukan inisiasi, maka tahap berikutnya adalah multiplikasi atau perbanyakan bahan tanaman. Keempat adalah tahap pemanjangan tunas, induksi, dan perkembangan akar. Kemudian setelah tunas tumbuh cukup besar, maka tahap terakhir adalah aklimatisasi atau proses pemindahan tunas dari dalam botol ke luar.

 

Selesai memberikan materi, Bu Hapsiati memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan penyerbukan bunga anggrek. Nuraini Annisa Muslim menjadi peserta beruntung yang mendapatkan kesempatan mencoba mempraktekkan penyerbukan tersebut. Setelah itu ada pembagian doorprize dan dilanjutkan dengan ishoma (istirahat-sholat-makan).

 

Pelatihan dilanjutkan dengan praktek di Labotarium Kultur Jaringan Konservasi Tumbuhan Obat milik DKSHE setelah makan siang. Pada praktikum ini peserta diberikan kesempatan untuk mencoba tiga tahapan dalam mengkultur jaringan. Tahapan tersebut adalah pembuatan media kultur, multiplikasi, dan aklimitisasi. Praktek siang itu mengakhiri agenda pelatihan tahap pertama.

 

Seminar kultur jaringan sebagai tahap kedua rangkaian pelatihan dimoderatori oleh Nardy Norman Najib. Sementara itu pengisi seminar adalah Bapak Ir. Edhi Sandra, M.Si, suami dari Ibu Hapsiati sekaligus dosen di DKSHE. Dalam seminarnya Bapak Edhi berpesan agar ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.

 

“Pelatihan ini membangkitkan jiwa menanam dan merubah pola pikir generasi muda bahwa menanam tidak selamanya kotor. Kultur jaringan juga sebagai alternatif menanam untuk meningkatkan biodiversitas untuk Indonesia di masa mendatang,” kata Aldira Noval Nasution selaku ketua pelaksana saat diwawancarai, (13/4).

Oleh: Yusuf Muhammad

1 komentar:

  1. Assalam Mu'alaikum!
    Kira2 kapan lagi ada pelatihan KULJAR untuk skala Rumah tangga?
    berapa biayanya?
    berapa hari Pelatihannya?

    Trima kasih atas tanggapannya, Salam Sukses!
    By.Bpk Joa

    BalasHapus

Copyright © HIMAKOVA | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top