Jumat, 21 November 2014

Mengenal Ranah Nusantara lebih dekat di Seminar Nasional Himakova


Sabtu, 15 November 2014 Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor sukses menggelar Seminar Nasional Himakova ‘Ranah Nusantara’ di Auditorium Toyib Hadiwijaya IPB. Seminar ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil ekspedisi Himakova, berbagi pelajaran dan pengalaman selama di lapang, menanamkan jiwa konservasi kepada generasi muda untuk melestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta memberikan gambaran mengenai potensi kawasan sebagai bahan pertimbangan pengelolaan kawasan.
Tema yang diangkat pada seminar tahun ini ialah “Mengungkap Pesona Keanekaragaman Hayati serta Kearifan Lokal Indonesia untuk Membangun Kepedulian terhadap Kekayaan Alam Nusantara”. Dalam seminar kali ini memiliki konsep perpaduan antara konservasi, budaya dan nasionalisme. Adapun sasaran dari kegiatan ini berjumlah 300 peserta yang terdiri dari mahasiwa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, mahasiswa Fakultas Kehutanan, mahasiswa IPB, undangan, dan umum beserta pengisi acara yang terdiri dari dosen DKSHE, pihak BKSDA, dan pihak Balai Taman Nasional.

Kegiatan seminar ini terdiri dari presentasi hasil ekspedisi dan diskusi interaktif, pemutaran film dokumenter, pameran hasil ekspedisi, dan penampilan hiburan. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 wib dengan suguhan penampilan Tari Saman oleh IMTR Aceh dan dibuka secara resmi dengan pemukulan gong oleh Direktur Kemahasiswaan IPB sekaligus dosen DKSHE yakni Bpk Dr. Ir. Rinekso Soekmadi M.Sc F.Trop. “Kegiatan lapang yang rutin dilakukan oleh Himakova tidak hanya mendukung hard skill, namun juga dapat membentuk karakter” ujar beliau.

Sebelum memasuki sesi inti, tim panitia telah menyiapkan penampilan istimewa persembahan dari Komunitas Pelangi Impian Gambung berupa kesenian khas sunda. Komunitas ini ialah komunitas yang dibentuk oleh para pemuda Gambung yang terdiri dari anak-anak di sekitaran gambung yang juga merupakan lokasi ekspedisi Rafflesia 2014. Berdirinya komunitas ini berawal dari rasa kepedulian terhadap pendidikan dan sesama. Dalam komunitas ini mereka belajar, bermain, dan berbagi tentang banyak hal. “Ningali Barudak Gambung teh asa jadi sono ka Gambung” ujar Tohir selaku peserta Rafflesia 2014.
Presentasi hasil dan diskusi interaktif terbagi kedalam 2 sesi. Sesi pertama ialah Eksplorasi Fauna, Flora, dan Ekowisata Indonesia (RAFFLESIA) yang telah dilaksanakan di Cagar Alam Gunung Tilu Bandung pada tanggal 22 Januari-1 Februari 2014. Adapun tema pada sesi 1 ialah “Keanekaragaman Hayati sebagai Modal dalam Pengembangan Pendidikan Konservasi di Cagar Alam Gunung Tilu Bandung”. Selain menampilkan hasil ekspedisi, pada sesi 1 ini juga disampaikan pemaparan mengenai Master Plan Himakova yakni Kampus Bodiversitas (Kambio) oleh Bapak Dr. Ir Abdul Haris M.ScF. Adapun narasumber lain yang terlibat diantaranya, Dr. Ir. Siti Badriyah R. (Dosen Bagian Analisis Spasial dan Jasa Lingkungan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fahutan IPB), H. Siswoyo S.Hut (Kepala Bagian SKW III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat), dan Ir. Latipah Hendarti M.Sc (Ketua Detara Foundation dan Pendiri Rimbawan Muda Indonesia). “Dengan nol rupiah, data dan informasi yang didapatkan oleh Himakova hampir sebanding dengan expert yang nilainya berjuta-juta” ujar Pak Siswoyo.

Sedangkan sesi kedua ialah ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) yang telah dilaksanakan di Taman Nasional Aketajawe Lolobata Pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara pada tanggal 2-24 Juli 2014, dengan tema “Menggali Potensi Keanekaragaman Hayati dan Budaya Masyarakat Adat  di Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Provinsi Maluku Utara”. Adapun narasumber yang terlibat dalam sesi kedua diantaranya, Dr. Meti Ekayanti S.Hut (Dosen Bagian Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB), Sadtata Noor Adirahmanta S.Hut MT (Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata), Dr. U. Mamat Rahmat S.Hut MP (Kepala Seksi Pengembangan Sumberdaya Genetik Bagian Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementrian Kehutanan), dan Ir. Erna Rosdiana M.Si (Kepala Sub Direktorat Bina Cinta Alam (BCA) Direktorat PJLKKHL). “Ekspedisi ini memperkuat taman nasional yang membutuhkan tenaga teknis, selain belajar mahasiswa juga dapat memanfaatkan taman nasional sebagai laboratorium” ujar Ibu Erna.

Kedua sesi tersebut berjalan dengan suasana diskusi yang aktif dan konstruktif. Sebagian besar  pertanyaan yang diajukan oleh peserta dipicu oleh rasa penasaran yang mendalam sehingga dapat menghidupkan ruang diskusi yang membangun serta tanggapan yang diberikan pun sangat positif terhadap kegiatan ini. “Kemampuan mahasiswa Indonesia tidak kalah baiknya dengan mahasiswa asing, hanya saja kita kurang dalam hal publikasi. Maka dari itu diperlukan kolaborasi dan peran orang lain untuk menghasilkan sebuah karya” ujar Kak Ika selaku peserta seminar. Kegiatan ini ditutup oleh penampilan Riadi Antasa (Alumni Fakultas Kehutanan angkatan 46) yang menyanyikan 3 buah lagu, satu diantaranya lagu khas Sunda yang di arrangement menjadi pop yakni Bubuy Bulan.

Selain seminar nasional, hasil dari kedua ekspedisi tersebut juga akan dipublikasikan dalam laporan ilmiah, laporan semi populer, dan film dokumenter. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya seluruh rangkaian ekspedisi dan kegiatan seminar ini. Tetap dan teruslah Berkarya Sepenuh Jiwa dan Berbakti Sepanjang Masa. Salam Konservasi!

“Seminar ini bukan sekedar kegiatan publikasi hasil, namun menjadi saksi perjalanan kami mengarungi bumi parahiangan dan menelusuri keindahan timur Indonesia” ujar Eterna yang berkesempatan mengikuti kedua ekspedisi Himakova. #ProudSemnas2014


Oleh : Rizka Sya’bana Azmi (HIMAKOVA-FAHUTAN-IPB)

 


1 komentar:

Copyright © HIMAKOVA | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top