Rabu, 16 April 2014

KPB “Perenjak” Himakova Kembali catat temuan baru

               Kelompok Pemerhati Burung (KPB) “Perenjak” Himakova, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor kembali menambah list jenis burung yang terdapat di kawasan kampus IPB Dramaga. Lokasi ditemukannya jenis baru ini terletak di kawasan perumahan dosen Kampus IPB Dramaga dengan kondisinya yang asri dan memiliki beragam jenis vegetasi serta terdapat ekositem alami yang bersebelahan dengan perumahan dosen tersebut merupakan salah satu faktor banyak ditemukannya jenis burung di lokasi ini.
            Spesies baru yang ditemukan adalah Jalak  tunggir-merah (Scissirostrum dubium) atau populer dengan nama rio-rio. Anehnya burung jenis ini merupakan jenis yang keberadaannya secara alami di daerah Jawa Barat perlu dipertanyakan. Burung jenis ini merupakan burung  endemik dari pulau Sulawesi dan  pulau-pulau di sekitarnya, seperti Lembeh, Buton, Bangka, Kepulauan Togian, dan Kepulauan Banggai (Peleng, Banggai).
            Menurut kesaksian Mundar (anggota KPB “Perenjak” Himakova) , jenis ini teramati di dalam kampus pada sabtu sore (18/1) dan jum’at sore (31/1) , “Burung ini terlihat terbang dan hinggap mengikuti jenis Cucak kutilang yang keberadaannya lumrah di kampus“. Penemuan serupa juga pernah tercatat pada tahun 2005 di daerah Subang Jawa barat dan populasinya telah berkembang pesat saat itu karena telah diperkirakan berada di tempat tersebut selama 20 tahun (Dishut Jabar). Namun keberadaannya di kampus IPB dapat dikatakan baru, berdasarkan arsip data monitoring KPB di kampus, jenis ini tidak pernah terlihat sampai saat ini. Gian, Ketua KPB “Perenjak” Himakova memperkirakan,burung jenis ini merupakan burung peliharaan yang lepas dan berkeliaran di lingkungan perumahan dosen IPB dramaga dan sekitarnya. Hal ini dikarenan jumlah yang tercatat saat perjumpaan hanya 1 ekor, selain itu jenis ini merupakan jenis yang diminati sebagai burung peliharaan karena suara kicauannya dan gaya tariannya saat berkicau yang unik.
            Jalak tunggir-merah memiliki ciri Warna hitam pada tubuhnya menyerupai warna bulu jalak kerbau. Hanya bagian tunggir dan paruhnya saja yang berbeda. Paruhnya berwarna kuning dan kotras dengan warna bulunya, sedangkan tunggir atau bagian belakang tempat tumbuhnya bulu ekor berwarna merah. Warna merah ini muncul hingga bagian di atas perbatasan punggung dan pangkal ekor.
            Jenis ini juga diketahui memiliki tingkat adaptasi yang tinggi, suka hidup dalam kelompok dan merupakan jenis pemakan serangga dan buah. Jika jenis ini bertahan di kampus dan dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus maka akan dapat dimungkinan bahwa burung ini akan dapat bertahan dan menekan keberadaan populasi dari jenis asli yang memiliki kesamaan dalam hal makan atau pemakaian sumberdaya lainnya.


IQBAL ALI AKBAR
Anggota KPB "Perenjak" Himakova IPB

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © HIMAKOVA | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top