“Bentuknya yang sekilas mirip cacing dan berwarna coklat muda, membuat hewan unik ini jarang tertangkap mata pengamat....”
Bogor (19/6)----Javan Cecilian (I. hypocyaneus) atau dikenal dengan Sesilia, merupakan satwa melata yang memiliki bentuk mirip cacing tanah namun berukuran besar ini memiliki sepasang kumis di sekitar mulutnya, dengan warna tubuh yang lebih gelap. Itulah yang membedakan Sesilia dengan I. dongata. “Bentuknya yang sekilas mirip cacing dan berwarna coklat muda, membuat hewan unik ini jarang tertangkap mata pengamat, jika tidak teliti.” kata Eka Dana Prabowo, Ketua Kelompok Pemerhati Herpetofauna (KPH) 2013. Eka juga menambahkan, “Habitatnya yang berada di dalam tanah juga membuat hewan satu ini susah ditemukan ketika monitotring.”
Sesilia dengan panjang (panjang) ditemukan di area situs sejarah Arca Domas, pada pukul 09.00 oleh salah satu anggota KPH, Anja A. Saefullah. “ Saat itu, Sesilia merayap keluar dari dalam tanah, pada areal terbuka, dengan jarak yang tidak jauh dari sungai.” kata Anja
Sesilia ini ditemukan pada kegiatan “Ekspedisi Calon KPH 48” sebagai tugas peresmian anggota baru. Kondisi habitat yang merupakan hutan pinus dan belukar serta kondisi cuaca hujan sepanjang hari, membuat Sesilia tersebut keluar dari habitat alaminya (dari dalam tanah).
Mirza Dikari Kusrini, Dosen DKSHE sekaligus peneliti herpetofauna dan Pembina KPH, menyatakan, “Penemuan ini merupakan penemuan yang bagus, karena amfibi jenis ini sulit ditemukan serta informasi penyebarannya kurang.” Sesilia jawa hanya ada satu jenis di Pulau Jawa. Sesilia memiliki habitat hidup di dalam tanah yang berserasah di hutan atau dekat hutan. “Larva Sesilia hidup di air sungai yang jernih, sehingga satwa ini bisa dijadikan bioindikator atau indikator lingkungan.” tandasnya.