Jumat, 08 Februari 2013

Sekilas Tentang Rantai Kegiatan Rehabilitasi Kukang*







Workshop Muka Geni #3
(Cikananga, 15-16 Januari 2013)




Kegiatan diawali dari proses penyitaan kukang. Beberapa teknik atau cara yang biasa digunakan dalam melakukan penyelundupan kukang antara lain:

1.        Kukang yang tertangkap biasanya diam
2.        Kukang yang tertangkap tidak bergerak
3.        Mudah disembunyikan di dalam pakaian (saku, celana dakam)
4.        Disembunyikan dalam tas, kaleng atau kotak di dalam koper
5.        Dijual terbuka di pasar jalanan; biasa disebut kuc-ing, panda, koala, kuskus
6.        Dicelup menjadi hitam, dipulas kuning untuk menaikan harga
7.        Dikeringkan atau diubah kedalam bentuk pasta untuk obat tradisional

Setelah melakukan penyitaan, dilanjutkan dengan proses identifikasi kukang. Berikut jenis – jenis kukang yang ada di dunia.

Kukang yang sudah di sita kemudian dibawa ke tempat – tempat rescue atau lembaga penyelamatan satwa lainnya seperti PPS. Di dalam lembaga penyelamatan, kukang kemudian mengalami proses rehabilitasi agar sifat liar kukang bisa kembali untuk kemudian akan dilakukakan pelepasliaran. Rehabilitasi yang dimaksud ialah memperlakukan / melatih kukang untuk bisa kembali sifat – sifat alaminya. Pakan yang diberikan meliputi

Getah & sari bunga (nectar): Makanan yang lazim dikonsumsi kukang, getah dan sari bunga bisa didapatkan secara komersil dan tersedia dalam bentuk kristal dan bubuk sari bunga, berikan dalam wadah makanannya.

Protein hewani: Kukang mengkonsumsi serangga & binatang kecil secara regular. Daging giling untuk pakan anjing dan pakan kucing dapat pula diberikan pada saat-saat tertentu. Telur rebus, ayam matang, keju dan udang matang adalah sumber protein yang baik. Jengkrik, belalang dan serangga lainya dapat diberikan setiap hari. Ulat hongkong dan ulat bamboo dapat diberikan pada saat-saat tertentu namun bisa mengakibatkan diare sementara.

Buah-buahan: Kukang mengkonsumsi sedikit buah-buahan; kelebihan buah-buahan mengakibatkan diabetes, obesitas dan kerusakan gigi. Berikan lebih banyak sayuran setiap hari seperti kembang kol, wortel, mentimun, ubi matang, jagung manis, terong, kacang buncis mentah atau matang dari pada buah-buahan dari pertanian.
Setelah dirasa kukang tersebut layak untuk di realese dengan berbagai kriteria tertentu, maka yang harus dilakukan ketika ingin melakukan realese ialah :

1.                  IDENTIFIKASI jenis
2.                  DETAIL  studi dari penyebaran dan ekologi satwa liar (e.g. daerah penyebaran, prilaku sosial, predator, pen-carian makan/foraging) sebelum benar-benar dilepasliarkan

3.                  LAKUKAN PHVA (populasi, habitat, viabilitas/kelangsungan hidup, analisis) secara terperinci
4.                  TEMPAT PELEPASAN  harus mempunyai sejarah penyebaran jenis yang bersangkutan dan memiliki habitat yang cocok

1.                  TEMPAT PENGEPASAN harus memiliki perlindungan jangka panjang

2.                  PENGLEPASAN tidak selalu harus dilakukan hanya karena surplus persediaannya ada

3.                  PEMERIKSAAN KESEHATAN harus dilakukan baik pada satwa yang akan dilepas maupun yang sudah liar

4.                  MONITORING POST-RELEASE direkomendasikan selama 1 tahun atau lebih

Proses monitoring post release dilakukan dengan menggunakan radio tracking. Berikut hal – hal yang terkait dengan pelaksanaan monitoring post release:

1.                  Pasang collar hanya untuk satwa berumur dewasa

                  Collar harus:

a.                  2-9% dari berat badan kukang

b.                  cukup rapat hingga seukuran pensil dapat masuk kedalamnya

c.                  amankan dengan lem untuk menghindari cekikan dari kabel ties

2.                  Antenna Eksternal harus digunakan selama monitoring di hutan yang lebat

3.                  Cabe akan membantu untuk menghindari gigitan di antenna

4.                  Melepas kukang di area berbeda, jarak renggang ~1 ha


*Semua Materi didapat dari Workshop Muka Geni (Cikananga, 15 – 16 Januari 2013)

Website penyelenggara workshop

http://www.facebook.com/pages/Little-Fireface-Project


Oleh:
Romi Prasetyo

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © HIMAKOVA | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top