Senin, 11 November 2013

Si Sayap Biru yang Molek, Graphium sarpedon


Dengan gerakan sayapnya yang lincah, keberadaannya sulit ditangkap dengan mata ataupun kamera poket biasa. Kupu-kupu yang termasuk ke dalam famili Papilionidae atau Swallowtail ini memiliki ukuran tubuh yang tidak besar. Bentangan sayapnya hanya mencapai 4 cm namun frekuensi gerakan sayapnya tinggi.

          
  Keindahan kombinasi warna sayap dan ukuran sayap merupakan suatu alasan bagi sebagian besar orang menyukai kupu-kupu. Begitupun dengan Graphium sarpedon, dengan warna biru turqoise yang cerah, jenis ini menarik perhatian dan memikat bagi yang melihatnya. Secara keseluruhan, warna hitam mendominasi pada bagian sayap dengan bagian biru turqoise memanjang dari sayap atas hingga sayap bawahnya. Apabila kita perhatikan dengan seksama, terdapat bercak merah di bagian pangkal sayapnya yang membuatnya semakin berbeda dengan jenis Graphium lainnya.
            Habitat yang sering dijadikan tempat singgah Graphium sarpedon adalah hutan dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 mdpl, pemukiman manusia, taman dan perkotaan. Beberapa karakteristik habitat yang disukai kupu-kupu antara lain dekat dengan sumber air, intensitas cahaya matahari yang cukup, tingkat polusi udara yang masih minim dan ketersediaan tanaman pakan serta inangnya. Tanaman inang adalah berbagai jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi larva kupu-kupu, misalnya sirih hutan dan jeruk (Citrus sp.). Sedangkan tanaman pakan adalah tumbuhan berbunga yang dimanfaatkan nektar bunganya untuk kupu-kupu dewasa.
The Common Bluebottle menjadi nama panggilan lain jenis Graphium sarpedon. Jenis ini pertama kali diidentifikasi oleh Linnaeus pada tahun 1758. Kupu-kupu yang dikenal juga dengan Papilio Biru ini menyukai tumbuhan berbunga dengan warna cerah seperti bunga soka, pagoda, kembang sepatu dan bougenville. Selain nektar bunga, kupu-kupu juga menyukai cairan yang dihisapnya dari buah yang jatuh dan membusuk, seperti buah nanas.
            Individu betina akan menaruh telurnya di tanaman tertentu yang nantinya akan dijadikan sumber pakan bagi larvanya. Biasanya, dalam satu kali bertelur, kupu-kupu menghasilkan 20 hingga 50 telur. Sang induk akan menaruh telur-telurnya di bagian bawah daun, untuk menghindari air hujan dan terik panas matahari yang berlebihan. Tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman pakan Graphium sarpedon adalah tanaman sirih hutan (Aristolochia tagala). Pada fase larva atau ulat, kegiatan sehari-hari mereka adalah makan dan tidur. Ulat biasanya sangat rakus dan mereka memiliki spesialisasi tanaman pakan yang berbeda dengan ulat jenis lainnya.

Oleh: Adinda Pryanka

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © HIMAKOVA | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top